Hepatitis A dan AIDS

Hepatitis A dan AIDS

Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). HAV menular dari satu orang ke orang lain karena kotoran (feses) dari orang yang terinfeksi masuk ke mulut kamu. Ada beberapa cara yang bisa terjadi:

  • Makanan – terutama makanan mentah atau yang tidak dimasak dengan baik – yang dimasak atau di persiapankan oleh orang yang terinfeksi hepatitis A.
  • Minum air atau ice yang terkontaminasi oleh kotoran /feces.
  • Melakukan aktifitas oral-anal sex (rimming) dengan seseorang yang terinfeksi hepatitis A.
  • Sangat jarang sekali, HAV bisa ditularkan melalui darah ke darah (memakai jarum suntik bersama).

Hepatitis A adalah bentuk akut dari infeksi hepatitis, artinya tidak menimbulkan infeksi yang lama atau tidak bersifat kronis. Jika kamu pernah terinfeksi hepatitis A sekali, kamu tidak mungkin terinfeksi lagi dengan virus yang sama.  Tetapi kamu masih bisa terinfeksi oleh virus hepatitis yang lainnya seperti hepatitis B virus dan hepatitis C virus.

Orang yang terinfeksi HIV bukan berarti mempunyai resiko untuk tertular HAV dibandingkan dengan orang yang HIV negatif. Tetapi, penelitian menunjukan orang dengan HIV positif menunjukan gejala hepatitis A lebih lama, artinya butuh waktu yang lama untuk orang dengan HIV positif dan terinfeksi hepatitis A untuk sembuh.

Hepatitis A dan orang dengan HIV/AIDS

Isu lainnya yang perlu diperhatikan adalah orang yang dengan HIV positif dengan ARV beberapa obat ARV yang diminum bersifat toxic terhadap hati. Beberapa dari obat ini akan membuat gejala dari hepatitis A menjadi lebih parah. Dokter akan mempertimbangkan untuk menganti obat ARV kamu dengan yang lebih aman. Jika kamu HIV positif dan terinfeksi Hepatitis A baru, jangan pernah menyetop obat ARV kamu tanpa terlebih dahulu berdiskusi dengan dokter kamu.

Apa gejala yang ditimbulkan?

Tidak semua orang yang terinfeksi HAV memberikan gejala yang jelas. Sebagai contoh, banyak bayi dan anak anak yang terinfeksi HAV tidak memberikan gejala apapun pada saat terinfeksi. Gejala biasanya timbul pada anak yang lebih besar, remaja dan dewasa.

Gejala dari hepatitis A (dan acute hepatitis secara umum) termasuk:

  • warna kuning di kulit dan bagain putih dari mata  (jaundice)
  • merasa capek dan mudah lelah (fatigue)
  • nyeri perut kanan atas
  • tidak ada nafsu makan
  • turun berat badan
  • demam
  • mual
  • diarrhea
  • muntah
  • air kencing berwarna gelap/atau kotoran pucat/putih
  • nyeri pada persendian.

Infeksi HAV juga menyebabkan enzym yang diproduksi oleh hati meningkat diatas normal di dalam darah. Enzym hati yang penting adalah alanine aminotransferase (ALT) dan aspartate aminotransferase (AST). Peningkatan dari enzyme ini menunjukan bahwa hati tidak berfungsi dengan baik atau terjadi kerusakan permanen. Dengan adanya hepatitis A, liver enzyme level bisa meningkat secara sementara tapi jarang menimbulkan masalah hati yang sifatnya permanen. Kedua enzym ini diperiksa sebagai standar pemeriksaan fungsi hati, pada orang dengan HIV positif merupakan pemeriksaan laboratorium standar sebelum pengobatan ARV.

Butuh waktu sekitar 8 minggu untuk sistem kekebalan tubuh kamu untuk membersihkan HAV dari tubuh kamu. Jika ada gejala, gejala biasanya timbul dalam 2 sampai 4 minggu setelah terinfeksi. Gejala biasanya akan ada selama kurang lebih seminggu sampai dengan sebulan. Dan sekitar 15% orang dengan hepatitis A menimbulkan gejala selama 6 sampai 9 bulan.

Sekitar 1 dari 100 orang yang terinfeksi HAV bisa saja merasakan gejala jyang singkat namu dengan gejala infeksi yang berat, kasus ini sangat jarang terjadi dan bisa menimbulkan gagal fungsi hati dan kematian.

Bagaimana cara mendiagnosanya?

Hepatitis A bisa didiagnosa dengan melakukan tes darah. Dokter kamu akan melakukan tes ini apabila kamu memberikan gejala hepatitis A atau kalo kamu ingin tahu apakah kamu pernah terinfeksi HAV sebelumnya.

Tes darah yang dilakukan untuk mengetahui dua tipe antibodies yang berbeda dari HAV. Pertama untuk melihat ada tidaknya IgM antibodies, yang di produksi oleh sistem kekebalan tubuh 5 sampai 10 hari sebelum timbulnya gejala dan biasanya menghilang setelah 6 bulan. Dan juga untuk melihat IgG antibodies, sebagai penganti dari IgM antibodies dan berfungsi sebagai pelindung agar tidak terinfeksi dari HAV.

Jika tes darah kamu menunjukan kedua duanya negatif baik itu IgM dan IgG antibodies, kamu mungkin belum pernah sama sekali terinfeksi oleh virus HAV dan sebaiknya mempertimbangkan untuk mendapatkan vaksin HAV.

Jika kamu positif untuk IgM antibodies dan negative untuk IgG antibodies, infeksi HAV sedang berlangsung dan sudah berlangsung selama 6 bulan dan sedang dalam proses penyembuhan oleh sistem kekebalan tubuh kamu atau dalam proses perburukan.

Jika kamu negative untuk IgM antibodies dan positive untuk IgG antibodies, artinya kamu sudah pernah terinfeksi dimasa lalu atau kamu pernah di vaksinasi sebelumnya, dan kamu sudah punya kekebalan terhadap HAV.

Bagaimana melakukan pengobatan?

Pengobatan untuk hepatitis A adalah istirahat total. Adalah penting untuk minum cairan terutama buat kamu yang disertai dengan gejala diare dan muntah. Penghilang rasa sakit yang dijual bebas bisa digunakan seperti paracetamol atau ibuprofen, bisa membantu meringankan gejala yang ada tetapi alangkah baiknya kamu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kamu sebelum minum obat tertentu.

Jika kamu merasa bahwa kamu baru saja terpapar oleh HAV, silahkan konsultasi dengan dokter kamu untuk mendapatkan suntikan immune globulin (atau dikenal dengan gamma globulin). Immune globulin mengandung antibodies untuk  HAV dalam jumalh yang besar, yang akan mampu mencegah kamu tertular virus ini. Immune globulin harus segera diberikan dalam waktu 2 sampai 6 minggu setelah terpapar HAV. Orang yang mendapatkan immune globulin untuk mencegah agar tidak terinfeksi hepatitis A juga harus mendapatkan vaksinasi hepatitis A.

Bagaimana kamu bisa mencegahnya?

Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan cara mendapatkan vaksinasi hepatitis A. Diperlukan dua kali injeksi dengan jarak 6 bulan antara injeksi pertama dan kedua. Ada juga kombinasi vaksin antara HAV dan hepatitis B virus (Twinrix).

Vaksin HAV sangat efektif.  Lebih dari 99% orang yang mendapatkan vaksinsi akan terbentuk kekebalan tubuh dan tidak akan terinfeksi dengan HAV meskipun terpapar lagi.

Meskipun kamu tidak melakukan vaksinasi, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah infeksi HAV:

  • Hindari air yang terkontaminasi dengan kotoran manusia.
  • Hindari makanan kerang yang tidak matang benar.
  • Selalu cuci tangan kamu dengan sabun dan air bersih setelah dari kamar mandi, menganti popok atau sebelum dan sesudah makan dan memasak.
  • Gunakan latex sebagai pembatas – dental dam – pada saat melakukan oral-anal sex (“rimming”).

Informasi lebih untik vaksinasi Hepatitis A kontak kami di Bali Medika