Mitos tentang HIV / AIDS yang tidak benar – bagian 3

Mitos tentang HIV AIDS yang tidak benar – bagian 3

Kami rasa kamu tahu semua nya? Dan tidak benar semuanya.

Dengan siapapun pasangan seksual kamu, kamu bisa saja merupakan korban dari mitos. Banyak mitos tentang HIV dan AIDS yang berbahaya bagi kesehatan kita, biasanya mitos ini lebih mudah menular dan dipercaya dibandingkan dengan penularan virus HIV itu sendiri. Beberapa mungkin akan membuat kamu terkejut.

Mitos: Cairan pre-cum tidak mengandung virus HIV
Kenyataannya:  Jumlah virus HIV di dalam cairan pre-cum, jumlahnya lebih sedikit dibandingkan cairan sperma.
Apabila cairan pre-cum masuk ke dalam mulut kamu selama melakukan oral sex, tidak perlu dikhawatirkan. Penularan HIV melalui oral sex sulit terjadi. Tetapi penularan HIV melalui cairan pre-cum bisa terjadi melalui sex melalui vagina atau anal. Beberapa orang bisa saja terinfeksi HIV akibat terlambat menggunakan kondom saat anal sex.

Mitos: kasus HIV dikalangan “straight” lebih banyak dibandingkan “gay men”, oleh karena itu mereka lebih beresiko
Kenyataaanya: secara global, kasus HIV meningkat jumlahnya pada “straight” setiap tahunnya. Tetapi kasusnya pada gay lebih sedikit. Tetapi proporsi komunitas gay yang sudah terinfeksi HIV sangatlah banyak. Jadi laki laki gay dan biseksual merupakan komunitas resiko tinggi. Di Australia, 85% kasus infeksi baru terjadi pada laki laki yang berhubungan dengan laki laki. Di  California, sebanyak sepertiga kasus HIV terjadi pada gay men. Dan di London satu dari delapan orang gay men adalah HIV positif. Di Indonesia sendiri  perkiraan 1 dari 4 orang gay men terinfeksi HIV.

Mitos: kamu bisa tertular HIV dari darah yang tergenang di jalanan
Kenyataaannya: HIV sebenarnya virus yang sangat fragile atau gampang mati dan hanya bertahan dalam hitungan detik jika ada diluar tubuh manusia. Kecuali pada kasus penggunaan jarum suntik secara bersamaan pada waktu bersamaan, ini resikonya sangat tinggi.

Mitos: kalo kamu terinfeksi HIV pasti kamu akan menderita AIDS
Kenyataannya: kalo kamu didiagnosa lebih awal dan kamu masih dalam kondisi sehat dan sesegera mungkin memulai obat ARV kamu, dan sangatlah tidak mungkin untuk menjadi  AIDS. Walaupun jika kamu sudah pada stadium AIDS, jika kamu mendapatkan pengobatan kamu akan hanya menjadi terinfeksi HIV saja. HIV positive  sekarang bila mendapatkan pengobatan ARV sekarang bisa hidup secara normal atau dengan harapan hidup sama dengan orang normal.

Mitos: orang tua dengan HIV positive tidak bisa mempunyai bayi yang sehat
Kenyataaannya: jika kamu HIV positif dan ingin mempunyai keturunan yang sehat, silahkan langsung berkonsultasi dengan dokter kamu. Para ahli sudah bisa membantu orang yang HIV positif untuk mendapatkan anak yang HIV negatif.

Mitos: saya bareback (berhubungan sex tidak menggunakan kondom) dengan seorang pria  dan hasil tes HIV saya negatif, artinya pria itu adalah negatif juga
Kenyataannya: kamu bisa saja tertular HIV pada saat pertama kali kamu berhubungan sex tanpa menggunakan kondom atau setelah 100 kali berhubungan sex. Kamu tidak akan pernah tahu. Dan lagi pula jika dia barebacking dengan kamu, mungkin saja dia berhubungan sex unsafe dengan orang lain juga, dia bisa menjadi positif kapan saja. Jika dia menjadi positif mungkin dia menularkan ke kamu atau pasangan lainnya. Orang yang baru saja terjangkit virus HIV sangatlah mudah menularkan ke orang lain.

Mitos: saya pikir saya kebal terhadap HIV
Kenyataannya: menjadi kebal atau imunitas terhadap HIV sangatlah jarang terjadi. Contohnya 1 diantara ribuan pada etnis Caucasians mungkin kebal terhadap virus HIV atau lebih sedikit lagi jumlahnya.

Mitos: HIV dan AIDS adalah hal yang sama
Kenyataannya: pada penelitian pada orang dengan HIV positif di UK ini merupaka. Mitos yang paling banyak beredar. HIV – Human Immunodeficiency Virus. Kamu bisa terinfeksi HIV dalam jangka lama tanpa disadari.
Jika tidak diobati, virus ini bisa menyebabkan AIDS – Acquired Immunodeficiency Syndrome. Ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh kamu sudah rusak oleh virus HIV dan menyebabkan infeksi lainnya atau cancers membunuh kamu.

Mitos: Cowok itu tampak sehat jadi tidak mungkin dia HIV positif
Kenyataannya: virus HIV tidak akan membuat kamu berbeda dari orang lainnya. Walaupun seorang ahli HIV pun tidak bisa membedakan orang HIV positif atau negatif dari penampilannya saja. Hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan darah.

Mitos: tidak ada sisi negatif nya apabila terinfeksi HIV
Kenyataannya: sayangnya bukan seperti itu kenyataannya. Kamu bisa mendapatkan stigma dan diskriminasi.
Satu dari tiga orang dengan HIV di UK mengalami diskriminasi karenanya. Di Amerika stigma dan rasa malu  merupakan penghalang terbesar seseorang untuk memulai pengobatan setelah didiagnosa positif. Plus, menjadi HIV positive bisa meningkatkan resiko untuk mendapatkan infeksi lainnya, mengancam nyawa atau gangguan kesehatan lainnnya seperti Hepatitis C.

Mitos: para ahli akan mampu menyembuhkan HIV/AIDS, pada saat saya terinfeksi
Kenyataannya: harapan kami pun demikian, tetapi tidak ada yang tahu.
Para ahli terus melakukan pekerjaan yang amazing. Tapi melakukan tes terhadap obat yang ditemukan dan sampai bisa publikasikan butuh waktu. Setahun tahun dan kadang kadang sesuatu yang sangat menjanjikan pada akhirnya tidak terjadi apa apa. HIV is a tricky virus dan para ahli juga masih belum bisa menyembuhkan pasien cancer, mumps atau common cold. Tidak ada jaminan AIDS bisa disembuhkan in your lifetime. Yang terpenting adalah tahu status HIV kamu sesegera mungkin, segera minum obat ARV jika positif.