Memulai pengobatan ARV - obat HIVAIDS

Perlukah kondom kalo sudah pake PrEP

Untuk kamu yang sedang menggunakan PrEP baik itu yang menggunakan Truvada atau yang generik yang mengandung tenofovir dan emtricitabine.

Jika kamu bertanya ke dokter, para ahli atau petugas kesehatan, pertanyaan yang sering dilontarkan diatas maka “sebaiknya kamu tetap menggunakan kondom, karena PrEP tidak melindungi kamu infeksi menular seksual)”. Lihatlah kenyataan yang ada dimasyarakat tidak semua orang suka menggunakan kondom! Kita sering dengar banyak gay men yang tidak menggunakan kondom saat berhubungan sex sekarang ini, tapi bila kita tanyakan berapa banyak pria yang hetero seksual yang menggunakan kondom jika pasangan perempuannya menggunakan pil KB?

Dan apakah dokter melakukan konseling untuk menyarankan laki laki straight untuk selalu menyarankan menggunakan kondom setiap saat dalam setiap kondisi, sekarang dan selamanya? Dan kamu pasti tahu itu tidak akan terjadi. Yang selalu terdengar pesan itu hanya selalu disampaikan ke gay men terus menerus. Pesan ini penting artinya pada saat tidak ada cukup banyak pilihan metode pencegahan, tidak ada metode tes screening yang cepat dan akurat dan kita tidak mengetahui cara penularan yang benar. Pesan ini sangat penting untuk menyelamatkan banyak nyawa. Tapi pada saat ini pesan ini sangat sulit untuk disampaikan dimana orang bisa menentukan resiko yang akan diambil dan pilihan pemeriksaan dan pengobatan yang banyak tersedia. Sekarang ada pilihan pencegahan berupa PrEP dan treatment as Prevention (TasP).

Orang tentu ingin mengetahui bahwa dengan menggunakan PrEP akan memberi kesempatan buat mereka untuk tidak menggunakan kondom. Mereka mungkin perlu petunjuk dokter, jika kita tidak menjawab pertanyaan tersebut dan mengalihkan ke IMS maka mereka akan mencari jawabannya sendiri. PrEP memberi kesempatan dimana resiko untuk tertular HIV menjadi sangat rendah dan menjadi pilihan mereka untuk tidak menggunakan kondom. Berikut ada beberapa saran yang bisa diberikan.

Seat Belts Plus Airbags
Jika seseorang yang menggunakan PrEP tapi masih tetap menggunakan kondom, kami sangat hargai pilihan mereka. Mereka menjadi orang yang paling aman dari kita semuanya. Dapat di ibaratkan seseorang menggunakan sabuk dan pada saat bersamaan mengunakan suspender untuk menjaga agar celananya tidak melorot. Analogi ini tidak baik karena menyamakan orang tersebut seperti “nerds” atau kutu buku. Mungkin analogi yang paling baik yang bisa kita berikan adalah penggunaan sabuk pengaman dan airbag pada mobil. Keduanya berfunsi melindungi kamu, tapi keduanya berfungsi dengan cara yang berbeda dan hasilnya akan lebih baik apabila kamu menggunakan kedua duanya secara bersamaan.

Perhatikan jumlah pasangan seksual kamu
Jika kamu melihat pada skenario yang berbeda misalnya pada hubungan yang sudah lama, hubungan monogamous yang stabil pada pada pasangan yang sama negatif maka PrEP adan TasP resiko penularannya menjadi sangat berkurang dan tidak menggunakan kondom merupakan pilihan yang rasional.

The AS CDC melaporkan pada orang yang banyak mempunyai pasangan atau sering berganti ganti pasangan mempunyai resiko untuk tertular HIV. Resiko untuk menjadi receptive anal intercourse (bottom) adalah 134 dari 10,000 kali berhubungan. Perlu perhatian khusus, dari sudut pandang kesehatan masyarakat hal ini adalah termasuk kategori resiko tinggi.

Undetectable Partner
Jika pasangan kamu HIV positif dan hasil pemeriksaannya viral loadnnya adalah tidak terdeteksi (jumlah virus HIV nya < 40 copies/ mL atau < 20 copies/ mL) maka resiko untuk menularkan virus HIV jauh berkurang menjadi 97%. Ini berdasarkan penelitian yang dilakukan termasuk the PARTNER study, yang menunjukan tidak terjadi penularan virus HIV diantara 700 pasangan yang serodiscordant (satu positif dan satu negatif), dimana pasangan ini tidak mengguanakan kondom. Pada penelitian ini yang HIV positif minum ARV secara teratur dan Viral load nya tidak terdeteksi dan pasangan yang HIV negatif tidak menggunakan PrEP sama sekali.
Jika pasangan yang negatif menggunakan PrEP dan minum PrEP secara disiplin maka resiko untuk penularan HIV pada orang itu jauh menurun, katakanlah sebelumnya dari 92% menjadi 100% pada banyak penelitian yang sudah dilakukan. Pada peneurunan resiko (97% dan 95%) resiko yang terjadi adalah 1 dari 50 000 kali berhubungan. Jika resikonya 99% oleh karena PrEP maka artinya 1 dari 250 000 kali. Dari sini bisa kita menjawab sebenarnya: apa peran kondom apalagi ingin menurunkan resiko penularannya?

Pada pasangan yang keduanya HIV negatif dan keduanya dengan PrEP
Apabila keduannya adalah HIV negatif dan menggunakan PrEP, maka keduanya harus mendapatkan saran dengan dokter dan harus memeriksakan diri secara rutin. Sesuai dengan protokol yang ada, sebaiknya lakukan tes HIV dan IMS setiap tiga bulan sekali dan minumlah obat PrEP mu dengan disiplin dan harus mempertahankan status HIV kamu tetap menjadi negatif. Apakah fungsi kondom dalam mengurangi resiko tertular HIV pada skenario ini?

Kedua nya adalah HIV negatif dan hanya salah satunya saja yang menggunakan PrEP
Jika salah satu pasangan mengklaim dirinya adalah negatif HIV dan dengan PrEP dan seorang lagi tidak pada skenario ini lebih complicated lebih susah. Jika kamu yang dengan PrEP, yang perlu kamu tanyakan adalah seberapa baikkah kamu mengenal pasangan kamu itu. Apakah kamu benar benar percaya kalo pasangan kamu benar benar negatif? Tahukah kamu kapan terakhir pasangan kamu melakukan tes HIV dan IMS? Apakah kamu tahu riwayat seksual pasangan kamu? Dan terakhir, apakah kamu nyaman tentang informasi yang kamu punya dan percaya dengan HIV bisa melindungi kamu dari HIV untuk tidak menggunakan kondom dengan orang ini? Merupakan pilihan yang susah tapi kamu harus mengenal baik pasangan kamu untuk mengurangi resiko.

Skenario dimana kamu tidak mengenal pasangan kamu
Jangan kan tidak mengenal pasangan kamu, orang yang serostatus pun kamu tidak bisa yakin. Misalnya pada skenario berikut: kamu menggunakan PrEP ketemu dengan orang yang sangat sexy dan sex type kamu banget mendekati kamu dan bilang “saya mau berhubungan sex dengan kamu, tetapi kamu harus tahu kalo saya baru saja didiagnosa positif HIV dan tidak sedang dalam pengobatan ARV dan jumalh virus dalam darah saya sangat tinggi”.

Maukah kamu berhubungan sex dengan tidak menggunkan kondom dengan pria ini?

  • Pasti semua akan menjawab tidak (dan hampir semuanya pasti tidak mau berhubungan sex dengan pria ini, walaupun pada kenyataannya kondom bisa juga melindungi kamu dari HIV, inilah yang dikenal dengan stigma).
  • Beberapa orang akan menjawab tidak yakin. Beberapa kan menjawab hanya menjadi Top nya pada kasus ini jika tidak menggunakan kondom (resiko untuk tertular HIV pada satu kali berhubungan sex sebagai topnya adalah 11 dari 10 000).
  • Hanya sedikit sekali yang masih yakin kalo PrEP akan melindungi mereka wwalaupun tidak menggunakan kondom termasuk disini menjadi Bottom nya.

Mari kita bahas satu persatu
Bagi yang memilih menggunakan kondom, maka beginilah sebaiknya kamu menghandle semua hubungan sex yang kamu lakukan dengan orang yang tidak kamu kenal. Bagi yang memilih tetap melakukan hubungan sex dengan tidak menggunakan kondom, mari kita harapkan PrEP bekerja sama efektifnya dengan penelitian yang sudah dilakukan. Ini bukan berarti kita tidak percaya dengan penelitian yang sudah dilakukan. Pada penelitian tentang PrEP tidak melihat status HIV seseorang dan melihat jumlah virus dalam darah setiap pasangan yang berpartisipasi. Kita tidak yakin secara umum kalo PrEP bekerja dengan baik pada kasus orang dengan jumlah virus yang sangat tinggi, bukan berarti tidak bekerja dengan baik hanya saja tidak kita ketahui. Orang yang menggunakan PrEP dan tidak menggunakan kondom melakukan experimen dengan tubuhnya sendiri.

Kami tidak bilang kalo mereka salah atau bodoh atau mendapatkan informasi yang salah, tapi mereka perlu tahu bahwa kami tidak yakin kalo ini aman dan berfungsi dengan baik.

Issue IMS
Tentu saja, yang menjadi issue disini adalah IMS . Jika seseorang mempunyai infeksi didaerah uretra dan ada cairan yang keluar dan rasa sakit orang pasti mempunyai keyakinan bahwa orang ini pasti tidak akan melakukan hubungna sex dengan orang lain. Tetapi sayangnya kebanyakan dari infeksi didaerah anal atau oral tidak memberikan gejala sama sekali. Jadi orang tidak sadar kalo dia terinfeksi dan melakukan hubungan sex dengan orang lain. Menggunakan kondompada saat berhubungan sex tentu akan menurunkan resiko kamu untuk tertular IMS.

Pesan yang ingin disampaikan
PrEP membuat orang mempunyai pandangan yang berbeda. Yang harus menjadi perhatian kita adalah mari melihat dan menilai resiko diri sendiri terhadap aktifitas seksual yang dilakukan. Dengan data yang disampaikan akan membantu kamu membuat keputusan tentang resiko yang kan kamu hadapi agar lebih jelas. Pesan kami disini adalah “sebaiknya kamu menggunakan kondom pada setiap kondisi dan seterusnya” dan “penggunaan kondom akan secara signifikan mengurangi resiko kamu, tetapi pada kondisi tertentu tidak menggunakan kondom juga merupakan pilihan yang rasional”.